Jakarta, CNBC Indonesia – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk mampu mencatatkan laba Rp 15,98 triliun hingga akhir Q1 2024. Berkat keberhasilan tersebut, banyak analis pasar modal yang terus mengeluarkan rekomendasi Membeli atau Beli untuk saham BBRI.
Salah satunya Analis Sucor Sekuritas Edward Lowis. Dalam riset terbarunya disebutkan laba bersih BBRI tumbuh relatif stabil ditopang pendapatan yang kuat, sehingga mampumeliputi cadangan. Selain itu Pendapatan bunga bersih (NII) juga naik 16% karena pertumbuhan pinjaman yang kuat.
Dengan kinerja tersebut, Sucor memberikan rekomendasi Beli pada saham BBRI dengan target harga Rp 6.400. “Target harga kami setara 2,8 kali lipat harga per pemesanan mungkin pada tahun 2024 pengembalian ekuitas 23% dari biaya modal ekuitas 12%,” ujarnya beberapa waktu lalu.
Sementara itu, Analis Ciptadana Sekuritas Erni Marsella Siahaan dalam riset terbarunya, Kamis (25/04/2024) mengatakan, laba bersih BRI ( BBRI ) yang juga turun 1,4% secara kuartalan sebenarnya sedikit di bawah perkiraannya.
Namun laba bersih BRI (BBRI) masih tetap Di barisan dengan estimasi konsensus yaitu setara dengan 24% estimasi setahun penuh.
Meski demikian, Erni menegaskan NIM BRI akan terdampak dengan kenaikan suku bunga acuan. Manajemen BRI (BBRI) sendiri merevisi target NIM lebih rendah sebesar 20 basis poin menjadi 7,6%-8% dari sebelumnya 7,8%-8%.
Erni membela rekomendasi tersebut membeli dengan target harga Rp 7.000/saham. Target harga ini sendiri lebih rendah dibandingkan target sebelumnya sebesar Rp 7.150/saham.
seperti yang diketahui Hingga akhir Maret 2024, BRI tercatat berhasil melunasi pinjaman sebesar Rp 1.308,65 triliun atau dua digit 10,89% dari tahun ke tahun. Dari penyaluran kredit tersebut, 83,25% atau Rp1.089,41 triliun merupakan portofolio kredit pada segmen UKM. Penyaluran kredit semakin meningkat dua digit Hal ini berdampak pada peningkatan aset perseroan, dimana aset BRI mencapai Rp1.989,07 triliun atau meningkat 9,11% year-on-year.
Jika dirinci, seluruh segmen kredit BRI tumbuh positif, segmen mikro tumbuh 10,51% year-on-year menjadi Rp622,61 triliun, segmen konsumer tumbuh 11,62% year-on-year menjadi Rp193,96 triliun, segmen kecil menengah meningkat 8,06% year-on-year menjadi Rp 272 triliun. dan segmen korporasi tumbuh 15,10% year-on-year menjadi Rp 219,24 triliun.
Sebelumnya, Direktur Utama BRI Sunarso menyatakan optimistis perseroan akan mencapai pertumbuhan kredit dua digit di tengah era suku bunga tinggi. Seperti diketahui, tercatat pada akhir kuartal I 2024 Rasio pinjaman terhadap simpanan (LDR) perbankan tercatat pada akhir Maret 2024 di level 83,28%. Dari sisi permodalan, BRI juga mampu menjaga rasio permodalan yang kuat Indikator kecukupan modal (CAR) 23,97%.
“Saat ini kami tidak mempunyai masalah dengan likuiditas karena masih dilonggarkan. Kami akan terus menjaga likuiditas yang sehat dan menjaga pertumbuhan pinjaman. dua digit“, dia menambahkan.
BRI juga optimis pertumbuhan kredit pada tahun ini dapat tercapai sesuai target yang telah ditetapkan di awal tahun yaitu dua digit sekitar 10-12% tahun ke tahun.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel lain
Video: Atas! BRI akan bukukan laba bersih Rp 60,4 triliun pada tahun 2023
(dpu/dpu)
Quoted From Many Source