Bus penuh pekerja luar kota bergerak menuju patung kuda dan istana negara: National Okezone

banner 468x60

JAKARTA – Beberapa bus luar kota menuju patung kuda dan Istana Negara bersama para pekerja untuk melakukan demonstrasi memperingati May Day, atau Hari Buruh Internasional.

Dalam pantauan di sepanjang Jalan MH Thamrin hingga pukul 09.30 WIB, bus wisata yang membawa banyak pekerja terlihat menuju patung kuda dan Istana Negara sejak pagi.

Meski demikian, arus lalu lintas di Jalan MH Thamrin saat ini sudah normal bahkan kendaraan roda empat dan roda dua pun tampak melintas seperti biasa.

Meski ramai, sesekali terlihat massa pekerja mulai bergerak menuju Patung Kuda dan Istana Negara. Massa buruh kemudian berdemonstrasi di patung kuda dan kemudian bergerak ke Stadion Madya Senayan untuk merayakan pesta May Day.

Sementara itu, sebanyak 3.412 personel gabungan dikerahkan untuk pengamanan pribadi guna memastikan peringatan Hari Buruh Internasional di Monas dan Gelora Bung Karno (GBK) hari ini, Rabu (1/5/2024). Seluruh anggota dinas dilarang membawa senjata api (senpi).

“Hari ini kami siap mengamankan para pekerja dan elemen masyarakat yang akan menyampaikan pendapatnya dan kami akan kerahkan 3.412 personel gabungan TNI, Polri dengan dibantu Pol PP, Damkar dan Dishub,” Komandan Polres Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro kata pada hari Rabu. .




Ikuti berita Okezone berita Google

READ  Dyson Memperkenalkan Alat Augmented Reality, Visualisasi Real-Time dari Area yang Dibersihkan - Fintechnesia.com

Ikuti terus semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang
klik disinidan nantikan kejutan menarik lainnya

Nantinya, sebanyak 3.412 personel gabungan akan dikerahkan ke beberapa titik pengamanan di sekitar Monas dan GBK. Susatyo mengatakan, seluruh anggota yang bertugas memberikan pengamanan dilarang membawa senjata api.

Susatyo juga menegaskan kepada seluruh buruh yang terlibat dalam pengamanan acara May Day untuk selalu bertindak persuasif, tidak terprovokasi, mengedepankan perundingan, pengabdian dan kemanusiaan.

“Anggota tidak boleh membawa senjata api atau bayonet. Semua perintah dan kendali dari saya, tidak ada gerak pribadi lain. Layani saudara-saudara kita yang menyampaikan pandangannya dengan baik dan humanis,” tegas Susatyo.

Quoted From Many Source

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *