Pabrik Sepatu Bata Tutup, Begini Keadaan Industri Sepatu Ternyata: Perekonomian Okezone

banner 468x60

JAKARTA – Asosiasi Alas Kaki Indonesia (Aprisindo) buka-bukaan soal PT Sepatu Bata Tbk yang bangkrut dan penutupan pabriknya di Purwakarta. Meski dia belum melakukan pertemuan dengan pimpinan Bata. Aprisindo menilai masih ada tantangan lain bagi industri alas kaki di Tanah Air.

CEO Aprisindo Firman Bakri mengatakan, tantangan bisnis alas kaki di dalam negeri saat ini masih berlanjut pada 2019 hingga 2022. Firman memperkirakan industri alas kaki saat ini dikenakan tambahan bea masuk (jaminan) atas bahan baku produksi sepatu.

“Pada tahun 2019-2022, bahan baku berupa tekstil/kain dikenakan jaminan sehingga beban biaya produksi industri alas kaki semakin meningkat,” kata Firman dalam keterangannya, Senin (6/5/2024).

Firman menjelaskan, meski kebijakan pengamanan telah berakhir setelah tahun 2022, namun permohonan izin bahan baku sempat tertunda cukup lama. Lanjutnya, seruan berupa ketentuan verifikasi kemampuan industri dilakukan oleh pihak ketiga yang ditugaskan oleh Kementerian Perindustrian.

“Karena ada ketentuan verifikasi kapasitas industri, dimana pabrik yang akan melakukan impor harus diverifikasi oleh pihak ketiga yang ditunjuk Kementerian Perindustrian,” jelas Firman.

Ikuti berita Okezone berita Google

Ikuti terus semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang
klik disinidan nantikan kejutan menarik lainnya

Selain itu, lanjut Firman, pemerintah telah menerbitkan aturan baru berupa Peraturan Menteri Perdagangan 36 Tahun 2024. Industri alas kaki saat ini berada dalam pengawasan/pengaturan maksimal yang dilakukan Lartas.

READ  Cara Bisnis Berpatensi Di Jambi Luar Biasa

“Dari HS yang terkait dengan industri alas kaki yang mencapai lebih dari 100 HS, 70%-nya dikenakan lart maksimal,” jelas Firman.

Berdasarkan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Sekjen Bata Shoes Hatta Tutuko diketahui mengatakan pihaknya telah melakukan berbagai upaya selama empat tahun terakhir untuk mengatasi kerugian dan tantangan industri akibat pandemi. . dan perubahan cepat dalam perilaku konsumen, namun bisnis masih belum bisa pulih.

“Perusahaan sudah tidak bisa lagi melanjutkan produksi di pabrik Purwakarta karena permintaan pelanggan terhadap jenis produk yang dihasilkan di pabrik Purwakarta terus menurun dan kapasitas produksi pabrik jauh melebihi kebutuhan yang dapat diperoleh secara berkelanjutan dari pemasok lokal di Indonesia. ujar Hatta.

Dengan adanya keputusan tersebut, perseroan tidak bisa melanjutkan produksi di pabrik Purwakarta, lanjut Hatta.

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jawa Barat menyebut ratusan pegawainya diberhentikan akibat hal tersebut.

Kepala Dinas Sumber Daya Manusia dan Migrasi Jawa Barat Teppy Wawan Dharmawan mengatakan, data yang diperoleh menunjukkan ada 275 pegawai yang terkena PHK akibat penutupan tersebut.

“Pengumumannya (PHK) di Kabupaten Purwakarta, kami baru menerima salinannya, data terakhir ada 275 pegawai yang di PHK,” kata Teppy, Senin (5/6/2024).

Penutupan pabrik sepatu Bata Purwakarta viral di media sosial. Melalui akun Bata Shoe FSPMI, terlihat para karyawan yang masih berseragam mengucapkan selamat tinggal kepada pabrik yang telah menjadi rumah mereka selama puluhan tahun.

“Penutup, selamat tinggal Baťa,” kata perekam video di jejaring sosial.

READ  Jadwal imsak dan waktu sholat bulan Mei 2024 Jakarta dan sekitarnya

Quoted From Many Source

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *